Life with Less atau gaya hidup minimalis saat ini sedang menjadi salah satu tren di kalangan masyarakat, terutama di para penggiat dan pecinta lingkungan. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa hidup minimalis berarti boros karena harus mengganti barang-barang yang tidak ramah lingkungan menjadi barang-barang yang ramah lingkungan.
Sebagai upaya menjawab berbagai anggapan terkait prespektif hidup minimalis, Perpustakaan KPK mengadakan acara Sarasehan Pustaka Bedah Buku dan Talkshow yang mengangkat tema Life with Less, Selasa (04/04/2023).
Hadir sebagai narsumber Dwi Sasetyaningtyas selaku penulis buku Sustaination: Zero Waste Bukan Hanya Tentang Mengganti Sedotan Plastik dan Cynthia S. Lestari sebagai pendiri @lyfewithless. Kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang yang merupakan pegawai internal KPK.
Tyas menyampaikan bahwa Sustaination hadir dari keresahannya terhadap sampah plastik yang hanya sekali pakai. “Contohnya seperti popok anak yang harus diganti setiap 12 kali, lalu limbah popoknya terlalu banyak di tempat sampah saya”, ujarnya.
Tyas menambahkan bahwa setiap tahun terdapat 12.000 limbah plastik yang dikonsumsi oleh manusia. Pada tahun 2050 jumlah limbah plastik diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Saat ini terdapat 185.000 ton sampah setiap harinya atau setara dengan 5 kali luas Candi Borobudur.
Cynthia menerangkan bahwa tidak ada standar untuk memulai hidup minimalis. “Mulai saja dari apa yang kita bisa. Contohnya pakai barang yang ada dan tidak melakukan panic buying. Lalu, jangan sampai gaya hidup minimalis membuat konflik dengan seseorang” ujarnya.
Kegiatan Sarasehan Pustaka ini diharapkan membuka perspektif masyarakat tentang hidup minimalis yang tidak harus mahal dengan memanfaatkan apa yang ada dan memandang ketika kita membeli sesuatu harus berpikir dari hulu ke hilir, seperti darimana barang itu berasal dan bagaimana barang itu akan dikelola akhirnya.