printed

Text

Jalan tak ada ujung

Lampiran
Tidak ada lampiran

    Dipinjam : 2 |   Dibaca : 2 |   Dikunjungi : 456


    Penulis
    Lubis, Mochtar - Personal Name

    Jakarta selama bulan-bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, adalah kota yang dicekam ketegangan. Ketegangan antara kelompok pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan dengan berbagai kesatuan tentara Jepang yang menunggu-nunggu kedatangan tentara sekutu, karena pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan sedang asik mengumpulkan persenjataan dari pasukan-pasukan Jepang, dan juga ketegangan dalam hati seluruh rakyat Indonesia mengenai siapakah yang akan datang pertama dari tentara Sekutu, tentara Inggris, atau Belanda? Itulah "setting" Jalan Tak Ada Ujung ini, yang mengisahkan pejuang-pejuang seperti Hazil, pemusik yang bersemangat berapi-api, Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka pada kekerasan, istrinya yang merindukan kasih lelaki. Perlawanan terhadap tentara Belanda yang hendak menjajah Indonesia, kehangatan cinta, semangat berkorbar perjuangan, ketakutan, kejahatan manusia terhadap manusia, penemuan diri di bawah siksaan, dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri, kekejaman peperangan…. Senua ini dapat ditemukan dalam novel ini.


    Ketersediaan


    170200565 POP 813 LUB j Perpustakaan Merah Putih Tersedia


    Informasi Terperinci


    NO PANGGILAN :
    POP 813 LUB j
    PENERBIT :
    Yayasan Pusaka Obor Indonesia : Jakarta, 2016
    RINCIAN :
    165 hlm., 17 cm.
    BAHASA :
    Indonesia
    ISBN / ISSN :
    978-979-461-980-3
    Selengkapnya

    Versi lain / relasi


    Tidak ada versi lain yang terkait.

    Kolom Komentar